Jurnal Akuntansi Prima, Volume VII, Nomor II, Juli 2017

Rabu, 13 September 2017 11:39 | Sudah dibaca 947 kali

enggunaan e-SPT yang baru diterapkan di tahun 2013 belum diketahui wajib pajak seluruhnya, sehingga wajib pajak masih memilih menggunakan SPT manual yang mengharuskan wajib pajak datang melaporkan kewajiban perpajakannya ke KPP Pratama. Hal ini tentu saja menjadi salah satu penyebab wajib pajak tidak melaporkan kewajiban perpajakannya karena jika harus datang ke KPP Pratama pasti akan menyita waktu untuk menunggu giliran melaporkan SPT wajib pajak masing-masing. Seperti yang dimuat dalam www.pemeriksaanpajak.com/2016/03/10/ribuan-penyidik-kejar-wajib pajak diketahui bahwa di tahun 2015 ada 1,2 juta perusahaan yang terdaftar sebagai wajib pajak badan, tetapi tingkat kepatuhannya hanya 45,8% atau sekitar 550 ribu perusahaan yang menyampaikan SPTnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori. Metode pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pengusaha Kena Pajak yang berjumlah 759 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan menggunakan taraf kepercayaan sebesar 90% dan jumlah sampel 88 orang.Hasil penelitian pada hipotesis menunjukkan bahwa sosialisasi, motivasi dan pemahaman wajib pajak secara simultan berpengaruh sangat signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Barat. Akan tetapi secara parsial, variabel sosialisasi, motivasi dan pemahaman wajib pajak tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pada pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Pratama Medan Barat.

Kata Kunci: sosialisasi, motivasi, pemahaman wajib pajak, kepatuhan wajib pajak

• Silakan klik disini untuk melihat artikel lengkap