Penentuan Rute Distribusi yang Optimal dengan Menggunakan Algoritma Heuristik pada Coca-Cola Bottling Indonesian Medan

Jurnal SAINTEK, Vol. 1, No. 2, Desember 2014

Rabu, 13 September 2017 14:06 | Sudah dibaca 880 kali

Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan suatu model permasalahan distribusi berupa penugasan sejumlah n kendaraan pada m lokasi. Model permasalahan ini menggunakan alat angkut yang diawali dari satu titik pusat tertentu (disebut Kantor Penjualan Medan) lalu menuju semua titik pendistribusian (disebut outlet ) kemudian kembali ke titik awal. Outlet yang tersebar kemudian dibagi berdasarkan jumlah permintaan serta jarak tempuh. Penelitian yang dilakuka n bertujuan menentukan jarak tempuh minimum untuk setiap rute, maksimisasi utilitas alat angkut, penentuan biaya transportasi, serta perancangan rute yang optimal dalam pendistribusian produk. Penyusunan rute distribusi produk ini diselesaikan menggunakan algoritma heuristik melalui dua tahap yakni divide and conqueror (pecah dan kembangkan). Tahap pertama yakni pembentukan sub-sub rute serta perbaikan urutan sub rute. Pembentukan sub-sub rute ini merupakan proses pengelompokan outlet kedalam beberapa sub rute. Tahap kedua adalah tahap pengembangan sub rute yang telah dibentuk berdasarkan waktu tempuh serta spesifikasi mobil angkut yang akan digunakan menggunakan estimasi feasibilitas. Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan utilitas alat angkut yang telah diperoleh sebelumnya. Pembentukan sub rute masih dilakukan secara manual sedangkan perbaikan urutan sub rute dilakukan dengan menggunakan Software Quant System (QS) versi 3.0. dan menghasilkan jarak tempuh yang minimum pada setiap sub rute. Berdasarkan perhitungan diperoleh 6 sub rute yang dilakukan dalam satu minggu dan dilayani oleh 1 mobil angkut berkapasitas 130 krat. Utilitas alat angkut yang cukup besar membuktikan bahwa algoritma heuristik cukup efektif digunakan dalam penelitian. Berdasarkan sub rute usulan yang diperoleh, maka dapat dilihat bahwa jarak tempuh menjadi lebih singkat 132.42 ≈ 133 km dari sub rute yang tersedia, sehingga mempersingkat waktu tempuh selama 678.55 ≈ 679 menit bagi alat angkut dan sekaligus menghemat biaya transportasi sebesar Rp. 111800,- (per minggu). Dengan penerapan rute pendistribusian usulan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyediaan produk Coca-cola kepada masyarakat yang tepat waktu sesuai dengan permintaan.

Kata Kunci: : Rute Distribusi, Travelling Salesman Problem (TSP), Software Quant System (QS),Algoritma Heuristik