EKSPLORASI STRUKTURALISME SEMIOTIK TEKS MANGUPA PADA UPACARA ADAT PERNIKAHAN ANGKOLA-MANDAILING

Jurnal Kebudayaan, Vol.11, No.1, April 2016

Kamis, 14 September 2017 10:51 | Sudah dibaca 826 kali

Mangupa merupakan upacara terakhir dalam pernikahan Angkola Mandailing. Teks mangupa dipilih sebagai teks yang dikupas dalam kajian ini karena teks terikat dengan budaya dan memiliki banyak ungkapan budaya. Selain itu, Mangupa bukan hanya disampaikan dalam teks prosa, tetapi juga teks puisi yang berirama. Penelitian in iakan mengkaji pantun dalam prosesi mangupa melalui analisis strukturalisme semiotik. Semiotik adalah kajian tanda. Kajian struktural semiotik bertujuan akan mengungkap karya sastra sebagai sistem tanda. Tanda tersebut merupakan sarana komunikasi yang bersifat estetis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur kebahasaan atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama dan pembacaan hermeneutik adalah pembacaan yang dilakukan secara berulang-ulang (retroaktif) atau berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ikon terdapat sembilan belas kata dan ungkapan, indeks sebanyak delapan kata dan ungkapan, sedangkan simbol terdapat sebanyak tujuh ungkapan dan kalimat yang mangacu pada teks ini.

Kata Kunci: strukturalisme semiotik, teks Mangupa, upacara adat pernikahan, Angkola-Mandailing