Jurnal Kesmas Prima Indonesia, Vol.5, No. 1 Januari 2018

Jum'at, 22 Maret 2019 12:04 | Sudah dibaca 764 kali

Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari sedangkan di negara-negara berkembang,termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat, pemilihan air minum isi ulang menjadi salah satu alternatif karena harganya murah. Depot sebagai penyedia air minum, harus memenuhi standar hygiene sanitasi dan air minum tersebut harus terbebas dari bakteri. agar tetap sehat air minum harus memenuhi persyaratan biologis sesuai PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010.. Berdasarkan survei dilapangan diketahui bahwa sanitasi lingkungan depot air minum sebagian besar tidak memenuhi syarat Permenkes 2014 sehingga dapat terjadi pencemaran bakteri seperti Escherichia Coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene dengan kontaminasi bakteri Escherichia Coli pada depot air minum isi ulang di Kelurahan Durian Medan Timur. Metode penelitian cross sectional dengan sampel sebesar 15 depot dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium mengenai ada tidaknya kontaminasi bakteri Escherichia Coli pada air minum isi ulang. Berdasarkan uji laboratorium di dapatkan 73,3% depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat dan ditemukan bakteri Escherichia Coli. Setelah dilakukan analisis diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan kontaminasi bakteri Escherichia Coli pada air minum isi ulang dengan nilai p value (p = 0,001), dan adanya hubungan antara personal hygiene dengan kontaminasi bakteri Escherichia Coli dengan nilai p value (p = 0,004).

Kata Kunci: Sanitasi Lingkungan, Personal Higiene, Bakteri Escherichia Coli

• Silakan klik disini untuk melihat artikel lengkap