PEMANFAATAN MODIFIKASI OVITRAP DALAM MENURUNKAN KEPADATAN POPULASI NYAMUK AEDES SP DI KELURAHAN PB SELAYANG II KECATAMAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN

Jurnal Kesmas Prima Indonesia, Vol.5, No.2 April 2018

Senin, 25 Maret 2019 17:13 | Sudah dibaca 921 kali

Aedes sp yang terinfeksi virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Pada tahun 2015, DBD dilaporkan IR 69,41. Di Sumatera Utara, DBD dilaporkan IR 160,32. Daerah endemis DBD di Sumatera Utara adalah Kota Medan dengan kasus DBD CFR 0,88%. Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang CFR 1,94%. Untuk itu, perlu dilakukannya pengendalian vektor dalam upaya pencegahan penyakit DBD, dengan metode penggunaan ovitrap. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pemanfaatan modifikasi ovitrap terhadap penurunan kepadatan populasi nyamuk Aedes sp di Kelurahan PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment). Populasi dalam penelitian ini adalah rumah-rumah yang di Lingkungan I, dan Lingkungan II, Kelurahan Padang Bulan Selayang II Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, dengan sampel sebanyak 64 rumah. Hasil penelitian dari pemanfaatan modifikasi ovitrap adalah atraktan rendaman daun tebu menghasilkan nyamuk terperangkap paling banyak (502 ekor), nyamuk Aedes yang terperangkap lebih banyak di luar rumah (1900 ekor) dengan p=0.010, dan menunjukkan penurunan densitas (kepadatan) populasi Aedes pada lokasi penelitian yang dapat dilihat dari nilai-nilai Aedes (CI (Container Index) menurun (13,2%), HI (House Index) menurun (21,8%), ABJ (angka Bebas Jentik) meningkat (21,9%) dan OI (Ovitrap Index) menurun (7,22%)) dengan p=0.028. Spesies Aedes albopictus lebih dominan serta tindakan pengendalian vektor oleh masyarakat tidak efektif dalam memutuskan penularan penyakit DBD.

Kata Kunci: DBD, Aedes, Modifikasi Ovitrap, Nilai Aedes