Perbandingan Aktivitas Antioksidan dan Anti-Tirosinase pada Ekstrak Bonggol Nanas (Ananas comosus) dan Senyawa Luteolin

Jurnal Kedokteran Brawijaya

Kamis, 19 Maret 2020 11:00 | Sudah dibaca 693 kali

Penuaan dapat disebabkan oleh radikal bebas dan paparan sinar UV. Untuk mencegah terjadinya penuaan diperlukan bahan yang dapat bekerja mencegah reaksi oksidasi molekul di dalam sel dan menghambat aktivitas enzim pemicu penuaan. Antioksidan mampu mencegah reaksi oksidasi salah satunya dengan mekanisme pemerangkapan radikal bebas. Enzim tirosinase dapat memicu pembentukan melanin dan pigmentasi pada kulit, sehingga penghambatan aktivitasnya dapat mencegah terjadinya penuaan. Ekstrak kulit dan daging buah nanas (Ananas comosus) mengandung senyawa luteolin yang berfungsi sebagai antioksidan dan antitirosinase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas penghambatan enzim tirosinase oleh ekstrak bonggol nenas (EBN) dibandingkan senyawa luteolin (LT). Metode penelitian yang digunakan yaitu uji fitokimia menggunakan metode Fansworth, uji antiokidan menggunakan metode pemerangkapan DPPH, dan uji antitirosinase dengan menguji aktivitas penghambatan enzim tirosinase. Hasil penelitian menujukkan bahwa EBN mengandung tanin dan triterpenoid. EBN dan LT memiliki aktivitas pemerangkapan DPPH tertinggi secara berurutan 64,86% dan 59,32% (konsentrasi uji 200μg/ml dan 6,25μg/ml) dan aktivitas penghambatan tirosinase yang paling tinggi secara berurutan yaitu 60,52% dan 85,02% (konsentrasi uji 100μg/ml). Nilai IC pemerangkapan DPPH secara berurutan EBN dan LT sebesar 87,46μg/mL dan 50 4,17μg/mL. IC penghambatan enzim tirosinase EBN dan LT masing-masing sebesar 62,27μg/mL dan 5,25μg/mL. Dapat 50 disimpulkan bahwa aktivitas antioksidan melalui uji pemerangkapan radikal bebas DPPH dan aktivitas penghambatan enzim tirosinase oleh EBN lebih rendah dibandingkan LT.

Kata Kunci: Ekstrak bonggol nanas, DPPH, luteolin, penuaan, tirosine